Kamis, 12 Oktober 2017

Bagaimana keadaan disekitar kita? apakah masuk dalam kategori Kapitalis, Liberal, atau Ancaman Internal – Eksternal Indonesia? (Tugas Mata Kuliah : Kebijakan Politik Luar Negeri)


Bagaimana keadaan disekitar kita, apakah masuk dalam kategori Kapitalis, Liberal, atau Ancaman Internal – Eksternal Indonesia? Menurut hemat saya, keadaan di sekitar kita termasuk dalam kategori ancaman internal. Semakin canggihnya tekhnologi semakin cepat pula informasi merambah ke segala penjuru dunia. Adapun informasi yang bisa didapat oleh masyarakat sekitar adalah informasi yang positif dan membangun ada juga informasi yang negatif dan membawa bahaya. 

Sesuai dengan artikel yang termuat di news.detik.com tanggal 7 september 2016 dituliskan bahwa Ada lima bentuk ancaman internal yang harus dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Lima ancaman itu adalah radikalisme dan terorisme, narkoba, korupsi, ketimpangan sosial, dan penghinaan terhadap bangsa dan negara. Meskipun artikel tersebut telah berusia setahun yang lalu tapi, persoalan mengenai ancaman internal Indonesia terjadi hingga saat ini bahkan semakin bertambah dengan berjalannya waktu.  

Ancaman yang pertama, mengenai radikalisme dann terorisme. Pada tahun ini ancaman radikalisme dan terorisme termasuk dalam kategori genting atau dan perlu kewaspadaan yang tinggi bahkan penanganan khusus, hal ini terbukti dengan adanya pemutaran film G30S/PKI diseluruh wilayah Indonesia,  bahkan disetiap Desa, Pemerintahan, Perguruan Tinggi hingga di tayangkan di Televisi pada tanggal  29 September 2017.  Pemutaran film ini dilakukan dengan harapan bahwa masyarakat mengerti bahwa PKI itu membahayakan kesatuan dan keberlangsungan bangsa Indonesia khususnya para remaja yang akan menjadi penerus bangsa agar mereka mengetahui bagaimana kekejaman PKI yang terjadi pada tahun 1965. 

Ancaman yang kedua, bahaya narkoba semakin merajalela, banyak anak usia muda, dewasa hingga tua yang terjerumus pada narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat sudah ada 423 kasus di seluruh Indonesia, yang sudah ditangani (Republika.co.id/04 Agustus 2017). Tahun 2017 belum berakhir jadi, ada kemungkinan penambahan dalam jumlah kasus narkoba. Dalam kasus narkoba tidak hanya yang berjenis kelamin laki-laki namun ada juga wanita yang terjerumus dalam kasus ini. 

Ancaman yang ketiga, kasus korupsi. Seperti yang  diterbitkan Kompas.com - 13/07/2017, 15:37 WIB. Fahd Didakwa Terima Rp 3,4 Miliar dalam Korupsi Pengadaan Al Quran. Membaca judul dari artikel ini sungguh merinding, kesal dan rasanya wajah telah memerah karena memendam kemarahan yang mendalam. Bagaimana tidak, pengadaan Al Quran Tahun anggaran 2011-2012 diadakan penyelewengan oleh terdakwa. Bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi pada kasus korupsi selanjutnya jika pengadaan Al Quran saja bisa dimanipulasi bagaimana dengan dengan pengadaaan barang/jasa yang lainnya?. 

Ancaman yang keempat adalah ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial yang sangat terlihat yakni masih banyak pengangguran di masyarakat. Pengangguran ini timbul karena minimnya pendidikan yang ditempuh hingga kemampuan individu. –mengambil contoh di Probolinggo- Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari menyebut Kecamatan Tiris, Krucil dan Maron, sebagai kecamatan paling miskin (Kompas.com - 25/03/2017, 12:38 WIB). Karena masih ada masyarakat miskin inilah maka ketimpangan sosial juga termasuk dalam ancaman internal bangsa Indonesia. 

Ancaman­ internal bangsa Indonesia yang kelima yakni penghinaan terhadap bangsa dan negara. Target Hukum Online. Pati - Saat latihan bersama di Australia, personel TNI menemukan materi yang terpampang pada dinding pangkalan militer Australia yang menghina dasar negara Indonesia, Pancasila. Dalam tulisan tersebut, Pancasila diplesetkan menjadi PANCAGILA, “lima prinsip gila(http://www.targethukum.info). Pancasila sebagai dasar dari negara Indonesia harus dijaga kehormatannya dan diterapkan semua nilai-nilai yang terkadung didalamnya, namun ada saja beberapa negara yang ‘iri’ dengan ideologi bangsa kita, mungkin karena bangsa kita memiliki ideologi luar biasa yang tidak ada tandingannya di dunia sehingga banyak pula penghinaan-penghinaan terhadap bangsa. Dan hal ini harus lebih diperhatikan dan ditindaklanjutin lagi. (Siti Aisyah –FISIP- 7B : 14.341.0084)

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates