Internet (kependekan dari interconnection-networking)
adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan
standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol
pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk
melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.
Setelah mengetahui apa
itu internet, kita akan membahas tentang media sosial. Dimana media sosial ini
salah satu bagian dari sebuah internet. Kemudian apa yang disebut dengan media
sosial??
Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media
online, dengan para penggunanya (users) bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum, dan dunia virtual.
MEDIA SOSIAL (Social
Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia
maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi,
berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan
membangun jaringan (networking).
Jika kita mencari
definisi media
sosial di mesin pencari Google, dengan mengetikkan
kata kunci "social media meaning", maka Google menampilkan pengertian
media sosial sebagai "websites and applications used for social
networking" --website dan aplikasi yang digunakan untuk jejaring
sosial.
Jejaring social,
mendengar kata ini pasti yang tergambar dalam pikiraran anda pertama kali
adalah facebook, salah satu media social ini cukup menyita ruang dan waktu pada
dimensi kehidupan kita sehari – haari bahkan pada saat kerja maupun pada saat
bersantai dirumah bersama keluarga.
Facebook adalah
sarana sosial yang menghubungkan orang-orang dengan teman dan rekan mereka
lainnya yang bekerja, belajar, dan hidup di sekitar mereka. Orang-orang
menggunakan Facebook untuk menjaga hubungan dengan teman, bertukar foto tanpa
batas, mengirim tautan dan video, dan mengetahui lebih jauh tentang orang-orang
yang mereka temui
11 tahun perjalanan
facebook, Indonesia menempati posisi ke - 2 dengan jumlah 41.777.240 pengguna.
Dalam
perkembangannya teknologi mempunyai dampak efek buruk dan baik
Jika kita tidak waspada maka bahaya gadget dan media sosial bagi dapat mempengaruhi keutuhan keluarga, hubungan
dengan anak dan istri bisa jadi taruhan.
Keseimbangan antara kehidupan profesional
dengan kehidupan rumah tangga memegang peran penting bagi
keutuhan sebuah hubungan.
Banyak orang tua, terutama pasangan muda
yang menghabiskan waktu lepas kerjanya, tenggelam dalam dunia maya. Ayah,
sibuk menjawab email kantor, ibu sibuk bermain facebook, atau
menyalurkan hobi shopping dengan mengakses situs belanja yang menggoda.
Sang Anak yang berusaha meminta perhatian
orang tua untuk sekedar ngobrol atau minta bantuan mengerjakan pekerjaan rumah
malah terpinggirkan. Diminta nonton TV atau main game. Kebiasaan berulang
seperti ini akan menyebabkan renggangnya komunikasi sesama anggota keluarga.
Akibatnya jangka panjang karena gadget dan
media sosial ini akan lebih parah jika tidak mendapat perhatian serius.
Anak-anak biasanya melakukan berbagai cara untuk mendapatkan perhatian
orang tua.
Jika mereka tidak mendapatkan perhatian
dengan berlaku manis, mereka akan mencarinya dengan bertingkah
nakal demi mendapatkan perhatian orang tua. Jika kebiasaan ini
berlanjut bisa anda bayangkan akibatnya, kan?
Ada beberapa Tips yang dapat dilakukan supaya terhindar dari hal-hal yang akan
menjerumuskan pada perselingkuhan di facebook diantaranya:
1.
Pilihlah
teman secara selektif.
Dalam dunia maya kita
perlu menyeleksi dalam memilih pertemanan, walaupun berawal (permintaan) dari
mereka banyak faktor atau cara untk menyeleleksinya. Salah satunya dengan
melihat di kronologinya.
2.
Menjaga
postingan, status, chatting anda dengan privasi.
Untuk yang satu ini kita harus berhati-hati
apakah yang kita update layak di konsumsi oleh public? atau malah jangan-jangan
hal itu bertentangan dengan UU IT yang dapat mengarah kerana hukum!
3.
Hindari
hubungan yang terlalu pribadi.
dalam
berinterakasi secara sosial di dunia maya perlu ada batasan yang harus
kita lakukan dengan teman, hindarilah curhat-curhat yng sekiranya akan mengarah
dlam keretakan rumah tangga kita maupun mereka
4. Jangan mengutarakan masalah keluarga diruang publik atau dengan orang yang belum anda kenal dengan baik.
Secara tidak langsung
anda sudah memberitahukan ketidak harmonisan dalam rumah tangganya.
5. Mengatur waktu online di facebook.
Chatting di facebook jangan menjadi prioritas
utama, harus bias mengatur waktu apalgi sampai larut malam.
6.
Membangun
kehidupan spiritual dalam keluarga.
Orang tua (suami)
sebagai imam wajib membimbing keluarganya, jadikan kita sebagai orang tuanya sebagai model pembelajaran yang baik
tanamkan pondasi-pondasi agama yang kuat sedini mungkin untuk membentengi segi
negative pada jejaring sosial.
Beberapa
tips diatas dapat kita terapkan dalam kehidupan berkeluarga untuk menangkal
efek negative pada pada facebook, namun kita tidak perlu antipati terhadap
perkembangan teknolgi karena ini sudah merupakan eranya, sebaliknya kita harus
berhikmat dalam menghadapinya. Perlu ada keseimbangan antara penggunaan
jejaring sosial dan menjaga keharmonisan keluarga
Berikut ini adalah sepuluh tips mewujudkan keharmonisan dalam keluarga, sebagaimana
ditulis “Membingkai keluarga yang
sakhinah, mawadha wa rohma” diantaranya:
1.
Bersikap qona’ah
Di antara tanda keharmonisan dalam keluarga adalah sikap merasa puas
dengan yang ada (qana’ah); merasa puas dengan prasarana hidup yang
tersedia,kebahagiaan sejati memancar dari hati dan jiwa terdalam, materi
bukanlah suatu tolak ukur, kehidupan yang glamor dan hal-hal yang picisan
justru merupakan pemicu pertikaian dapat membawa pada keretakan keluarga.
2. Saling mengenal karakter masing-masing dan
memahaminya.
Perbedaan lingkungan dan situasi dan kondisi
suami atau istri tumbuh sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap, perilaku,
dan selera yang berlainan pada setiap pihak dari yang lain. Hal itu merupakan
kewajiban setiap pasutri untuk memahami keadaan ini dan berusaha mengetahui
serta mengenal pihak lain yang menjadi pasangan hidupnya. Mereka juga harus
mengetahui semua hal yang berkaitan dengan situasi kehidupan yang mempengaruhi,
sehingga dapat maju ke depan dan mewujudkan keharmonisan
3. Saling menghargai dan toleransi.
Dalam membentuk
keluarga yang harmonis maka kedua belah fihak hendaknya saling menghargai dalam
setiap keputusan yang dapat melahirkan flatfom yang sama walaupun disatu sisi
Suami atau istri kadang lupa dan khilaf sehingga kerap mengulangi kesalahan
serta kekeliruannya. Jika setiap pihak berkeinginan untuk menghukum,
menghakimi, atau membalas dendam untuk setiap kesalahan yang dilakukan
pasangannya, maka berarti dia merusak fondasi keharmonisan rumah tangga.
4. Kejujuran
Sikap terus terang, kejujuran, dan keberanian adalah kunci kebahagiaan
kehidupan rumah tangga yang tidak mungkin nihil dari kesalahan. Dalam artian,
jika Anda melakukan kesalahan, maka yang harus Anda lakukan adalah bergegas
meminta maaf, berani mengakuinya, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi di
kemudian hari. Sikap tersebut sama sekali tidak berarti menistakan status dan
harga diri Anda. Hal itu justru mendorong pihak lain untuk menghormati,
mempercayai, dan memaafkan Anda.
5. Menyenangkan
Pasangan
Dalam kehidupan
keluarga, bahkan dalam kehidupan sosial secara general, Dengan demikian, setiap
pasutri disarankan untuk senantiasa menyenangkan pasangannya, dan mendahulukan
serta mengutamakannya dari dirinya sendiri, demi memperkukuh ikatan cinta kasih
di antara keduanya. Pasalnya, ketika suami melihat istri membaktikan diri untuk
menyenangkan dirinya, tentunya dia akan melakukan sesuatu yang bisa membuat
senang dan gembira hati istri. Hal itu dilakukannya untuk membalas kebaikan
istrinya, atau setidaknya sebagai pengakuan atas kebaikan tersebut.
6. Kearifan
Kearifan satu sama
lain –hingga pada situasi yang paling suram— membantu meletakkan fondasi kukuh
keharmonisan. Bisa jadi, dikarenakan sebuah kesalahan, suami atau istri
memiliki kemampuan hebat untuk mencelakai pasangannya, hanya saja kearifan
mencegahnya melakukan hal itu. Kearifan memperkokoh semangat kesepahaman di
antara keduanya. Atau salah satu pasutri mungkin merasa lebih berhak dalam hal
tertentu, namun setelah berpikir ulang tentang hal itu, dia tidak lagi akan mempertahankan pendapatnya yang
bisa memicu friksi.
…masalah silih
berganti menghampiri. Maka, kearifan adalah benteng kokoh yang melindungi
keluarga dari disharmonisasi…
Ketika dia mundur
dengan motif kearifan, maka dia berarti melenyapkan aroma konflik dan
perselisihan. Namun jika sikap mau menang sendiri dan superioritas negatif
.Maka, kearifan adalah benteng kokoh yang melindungi keluarga dari
disharmonisasi.
Jadi, Marilah kita belajar untuk memanfaatkan perkembangan jejaring sosial
atau teknologi dunia maya khususnya facebook secara positif, yaitu untuk lebih
meningkatkan keharmonisan hubungan keluarga/pasangan bukan sebaliknya; karena
ibarat sebuah pisau yang dapat dipakai untuk hal buruk maupun untuk hal yang
baik, semua itu bukanlah tergantung pada si pisau melainkan pada orang yang
menggunakannya.
Daftar pustaka
-
https://id.wikipedia.org/wiki/Internet
-
http://labanapost.com/2013/03/website/facebook-adalah/
-
Glesyer.wordpress.com Internet berbahaya bagi
keharmonisan rumah tangga
-
www.fanind.com >home > Cara dan tips dlam keharmonisan
rumah tangga
-
www. Hidaya tullah.com/kajian/ tiga hal
tingkatan keharmonisan rumah tangga
-
www. Islam pos.com. Belajar dari keharmonisan
rumah tangga Rosulullah
-
keluarga.com./pernikaha/ 8 cara facebook
dapat merusak rumah tangga
-
Hannan safi’i Muhammad,
Membingkai keluarga yang sakhinah mawadhah wa rohmah. Solo.
2007. CV. Cemerlang
0 komentar:
Posting Komentar